Wali Kota Jaktim Ajak Ulama Edukasi Protokol Kesehatan saat Ibadah

Wali Kota Jaktim Ajak Ulama Edukasi Protokol Kesehatan saat Ibadah

Jakarta, WartaKarya -  M. Anwar Wali Kota Administrasi Jakarta Timur,  mengajak para ulama untuk mengedukasi jamaah agar mematuhi protokol kesehatan dalam kegiatan silaturahmi dengan para ulama, kiai, dan habib se-Jakarta Timur di Ruang Pola Lantai 2 Blok A Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Kamis (6/5/2021).


“Pemerintah mengajak para ketua lembaga Islam, tokoh agama, kyai, habib dan alim ulama agar membantu mensosialisasikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam kegiatan peribadatan dan keagamaan di Bulan Suci Ramadan 1442 H/2021 M,” jelas Wali Kota.


Ia menyebutkan terdapat beberapa poin yang perlu diperhatikan dalam kegiatan keagamaan di Bulan Suci Ramadan. Diantaranya, pembatasan kapasitas masjid dan musala sebanyak 50 persen jemaah, menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak 1 meter antar jamaah, dan setiap jamaah membawa perlengkapan ibadah masing-masing.


Tak hanya dalam kegiatan selama Ramadan, Wali Kota juga mengingatkan aturan yang perlu diperhatikan saat pelaksanaan salat Idulfitri nanti, baik di masjid atau lapangan terbuka, dan tidak melakukan open house atau halalbihalal bagi pejabat serta ASN (Aparatur Sipil Negara).


“Tetap patuhi protokol kesehatan, tidak boleh takbir keliling, cukup melakukan takbiran di masjid atau musala dengan mengikuti protokol kesehatan. Juga dukung Pemerintah Pusat dalam larangan mudik Idulfitri,” jelasnya.
Wali Kota berharap, para ulama dapat ikut mensosialisasikan dan mengedukasi hal-hal tersebut kepada masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota juga memberikan santunan senilai Rp1.000.000 untuk masing-masing guru ngaji, marbot dan dai dari Baznas Bazis Jakarta Timur, secara simbolis.


Plt. Koordinator Baznas Bazis Kota Jakarta Timur, Eka Nafisah, merincikan, bantuan Rp1.000.000 diberikan untuk guru ngaji dan marbot (Rp700.000 dan sembako dengan jumlah Rp300.000), sedangkan untuk Dai diberikan santunan sebesar Rp1.000.000.


“Total guru ngaji yang diberikan santunan sebanyak 1.200. Selanjutnya, 1.000 marbot, dan 300 dai, dengan anggaran santunan dari Baznas Bazis Kota Jakarta Timur sebesar Rp2,5 miliar,” jelas Eka. (roby)

BERGABUNG WK

Popular News